Salah
satu kegiatan selama program IKYEP adalah Homestay, yaitu para delegasi akan
dibagi per dua orang untuk tinggal bersama sebuah keluarga selama 1 hari.
Setelah dikumpulkan di International Exchange Foundation, para delegasi
kemudian dipertemukan dengan keluarga yang akan menjadi host family
masing-masing, kebetulan saat itu saya berpasangan dengan Yuni, delegasi dari
Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Very welcome and kind hearted“ kata-kata itu
sangat tepat untuk menggambarkan keluarga host family kami. Sejak awal kami
bertemu dengan Eonni Ruri, begitu kami memanggil host family kami, dia
menyatakan bahwa dia tidak bisa berbahasa Inggris, namun itu bukan menjadi
penghalang bagi kami pada saat itu. Eonni ruri dan keluaganya tinggal di
apartement, setiba di apartementnya, kami menghabiskan waktu dengan memasak
tteokbokki dan kimbap, karena kedatangan kami ternyata bersamaan dengan
perayaan 1000 hari kelahiran anak perempuannya, Seo Youn.
Sambil memasak kami mendekorasi apartment dan ketika malam tiba kami meniup lilin dan makan bersama. Disini saya melihat bahwa Eonni Ruri sebagai seorang ibu terlihat sangat fokus mengurus Seo Yun dan memperlakukan Seo Youna dengan lemah lembut . Eonni Ruri yang dulunya bekerja sebagai tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit juga mengatakan bahwa di Korea Selatan kebanyakan seorang wanita akan memilih fokus untuk mengurus anaknya setelah menikah, sebaliknya, pria di Korea Selatan yang telah berkeluarga akan sangat fokus dalam meniti karir di pekerjaan masing-masing. Setelah itu, Eonni Ruri menawarkan kami untuk pergi karaoke, kami pun pergi ke tempat karaoke dan menyanyikan berbagai lagu termasuk lagu korea, karena Eonni Ruri senang mendengar orang bernyanyi.
Sambil memasak kami mendekorasi apartment dan ketika malam tiba kami meniup lilin dan makan bersama. Disini saya melihat bahwa Eonni Ruri sebagai seorang ibu terlihat sangat fokus mengurus Seo Yun dan memperlakukan Seo Youna dengan lemah lembut . Eonni Ruri yang dulunya bekerja sebagai tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit juga mengatakan bahwa di Korea Selatan kebanyakan seorang wanita akan memilih fokus untuk mengurus anaknya setelah menikah, sebaliknya, pria di Korea Selatan yang telah berkeluarga akan sangat fokus dalam meniti karir di pekerjaan masing-masing. Setelah itu, Eonni Ruri menawarkan kami untuk pergi karaoke, kami pun pergi ke tempat karaoke dan menyanyikan berbagai lagu termasuk lagu korea, karena Eonni Ruri senang mendengar orang bernyanyi.
Pagi harinya, kami
bermain di play ground bersama Eonni Ruri dan Seo Youn yang lucu dan
menggemaskan. Dari play ground kami menuju ke pasar tradisional pyeongtaek,
eonni ruri mengajak kami berkeliling di pasar tradisional tersebut. Disana,
kami bertemu dengan seorang perempuan yang menjual gelang halloween, eonni Ruri
kemudian menawarkan kami untuk membuat sendiri gelang halloween sesuai
keinginan.
Pasar Tradisional Pyeongtaek sangat ramai dan banyak barang dagangan yang dijajakan
dengan harga murah, kami tertarik untuk membeli celana tidur yang lucu dan
tampak hangat. Sepulang dari pasar tradisional kami menuju ke Pyeongtaek
International Exchange Foundation untuk penutupan kegiatan homestay. Saat ingin
berpisah, Eonni Ruri menangis dan kami pun ikut menangis karena merasa bahwa
waktu sangat cepat berlalu dan tiba saatnya untuk segera berpisah. Kami belajar
bahwa walaupun kami memiliki keterbatasan dalam berbahasa, namun itu tidak
menghalangi kami untuk mengukir cerita indah dan mengesankan selama kegiatan homestay.
Bersambung,,!!
Putri Santri
Alumni IKYEP 2018
No comments:
Post a Comment